ASAS PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Kami telah berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “ ASAS PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”.  Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
            Dengan tersusunnya makalah ini, banyak diperoleh manfaat serta ilmu yang didapat, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
            Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penulisan, maka dari itu kritik dan saran kami butuhkan untuk memperbaiki makalah yang kami buat sehingga menjadi lebih baik.



DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………       1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….        2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………       3
1.1  Latar belakang………………………………………………………………………      3
1.2  Rumusan rmasalah………………………………………………………………….       4
1.3  Tujuan penulisan……………………………………………....................................       4
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………      5
2.1 Asas prinsip belajar dan pembelajaran……………………………………………..        5
2.2 Kompleksitas Belajar dan Pembelajaran…………………………………………….      5
2.3 Faktor Utama Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembelajaran…………………….       8
2.4 Prinsip-Prinsip Belajar……………………………………………………………...        9
Bab III Penutup……………………………………………………………………...         14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..         14
3.2 Saran……………………………………………………………………………….        15
Lampiran
Daftar pustaka………………………………………………………………………….       16



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

         Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain.

         Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa. Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-prinsip maupun teori belajar.

         Proses belajar mengajar memang merupakan bagian terpenting dalam mengimplementasikan kurikulum, termasuk memahami prinsip-prinsip pembelajaran itu sendiri. Adapun untuk bisa mengetahui efektivitas dan juga efisiensi suatu pembelajaran bisa kita lihat melalui kegiatan pembelajaran ini. Oleh karena itu, dalam melakukan pembelajaran sudah sepatutnya seorang pengejar mengetahui bagaimana cara untuk membuat kegiatan belajar bisa berjalan dengan baik serta bisa mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan.
        
         Prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut dan seorang pengajar bisa membuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya. Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan akan jauh lebih efektif serta bisa mencapai target tujuan.




B.     Rumusan Masalah

1.      Kompleksitas belajar dan pembelajaran.
2.      Factor utama yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran.
3.      Prinsip-prinsip belajar.


C.    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Kompleksitas belajar dan pembelajaran.
2.      Mengetahui Factor utama yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran
3.      Mengetahui prinsip-prinsip belajar















BAB II
PEMBAHASAN

1.         ASAS PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Asas adalah hukum dasar suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar.
               Prinsip adalah asas atau dasar yang dijadikan pokok berpikir, bertindak dan sebagainya. Jadi, asas-asas pembelajaran adalah prinsip-prinsip umum yang harus dikuasai oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar atau dengan kata lain suatu yang di jadikan dasar berpikir dan bertindak untuk mencapai proses belajar.
Lima asas dasar dalam pemenuhan hak anak.
·         non-diskriminasi
·         kepentingan terbaik bagi anak
·         hak untuk hidup dan berkembang
·         hak atas perlindungan
·         penghargaan terhadap pendapat anak

A.    Kompleksitas Belajar dan Pembelajaran
         Belajar dan pembelajaran adalah sebuah proses yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk memahami dan meningkatkan cara penbelajaran guru harus memahami faktor-faktor tersebut yang diantaranya adalah:

1.      Pengaruh Budaya
Setiap budaya memiliki suatu bentuk tertentu dari proses pendidikannya. Baik yang formal maupun yang bersifat informal. Bagaimana salah satu tujuan umum pendidikan adalah melestarikan budaya.





2.      Pengaruh Sejarah
Pendidikan adalah hasil dari suatu perkembangan sejarah. Sejarah pendidikan Indonesia juga di pengaruhi oleh sejarah panjang kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri. Sangat banyak perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang semua baik secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi kepada pendekatan belajar dan pembelajaran di negeri ini. Adanya perjalanan sejarah yang agak berbeda antar daerah di Indonesia juga mempengaruhi cara dan sikap belajar dari satu daerah ke daerah lainnya di nusantara.

3.      Hambatan Praktis
Manusia hidup di dunia yang kurang ideal dan banyak hal manusia dapat berbuat justru akibat dari kekurangan keidealismenya dalam belajar dan pembelajaran. Guru dibatasi oleh waktu, sumber, dan fasilitas. Guru juga dibatasi oleh undang-undang dan aturan yang harus dihindarkan. Tidak jarang guru juga dibatasi idealismenya dalam belajar dan pembelajaran oleh kekuatan birokrasi dan manajeman.

4.      Karaktrestik Guru
Banyak hal yang mempengaruhi guru sehingga memiliki kepribadian yang unik. Lingkup budaya dimana guru berkembang, masyarakat dimana guru hidup, pengaruh keluarga, pengaruh agama yang dianut, pengalaman akademis, pengalaman kerja, sarta genetika atau pengaruh bawaan yang ditentunya membentuk cara pikir guru. Semua itu akan membentuk gaya dan cara guru dalam pembelajaran. Setiap guru memiliki kepribadian yang dalam beberapa hal tentu membantu dalam menyelenggarakan pembelajaran walaupun dalam beberapa aspek mungkin perlu dimodifikasi.

5.      Karakteristik Siswa
Disadari atau tidak disadari, salah satu kegiatan pra belajar dan pembelajaran adalah mengindentifikasikan karakteristik awal siswa. Karakteristik awal siswa meliputi berbagai aspek seperti: bahasa, latar belakang akademis, usia dan tingkat kedewasaan, latar budaya, tingkat pengetahuan serta kererampilan yang mungkin merupakan suatu syarat awal bagi pembelajaran yang akan disajikan. Oleh sebab itu, karakteristik individual dapat  dan harus diidentifikasi. Begitu juga karakteristik umum kelompok atau kelas harus dipahami oleh guru sebelum memulai program belajar dan pembelajaran.

6.      Proses Belajar
Aspek ini berkaitan dengan proses berfikir yang harus dilalui oleh siswa dalam mencapai keberasilan belajar. Bagaimana proses belajar adalah rumit atau kompleks karena mencakup penggunaan panca indra (melihat, mendengar, mencium, dan merasa) dan proses berfikir dari pengingatan, pemecahan masalah. Oleh sebab itu kondisi fisik dan psikologis harus dipertimbangkan dalam pengelolaan belajar dan pembelajaran. Dari segi psikologis tingkat kesulitan materi belajar ranah pengetahuan yang diberikan harus dirancang dengan mempertimbangkan perkembangan intelektual siswa. Begitu juga dalam ranah belajar psikomotorik atau keterampilan, pertumbuhan fisik siswa merupakan salah satu rujukan dalam memilih  kegiatan praktek yang akan diberikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.




B. Faktor Utama Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembelajaran

Setelah memahami kompleknya proses belajar dan pembelajaran yang didalamnya menyangkut dari berbagai faktor baik siswa maupun gurunya serta yang berasal dari luar yang bersifat prinsip maupun operasional dan praktis. Oleh sebab itu sebelum guru menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran ada empat pertanyaan mendasar yang mampu dijawab oleh guru yang akan melakukan proses belajar dan pembelajaran.

a.       Apa yang akan di ajarkan?
b.      Siapa yang akan belajar?
c.       Bagaimana mereka belajar?
d.      Bagaimana saya harus menyelenggarakan pembelajaran?

Dari semua jenis pertanyaan tersebut akan sangat mempengaruhi keberhasilan guru dalam menyelenggarakan belajar dan pembelajaran karena sesuai dengan tujuan yang termuat di dalam kurikulum dengan aspek-aspek keperibadian siswa. Dengan demikian dapat diharapkan akan terjadi kegiatan belajar dan pembelajaran yang kondusif bagi pencapaian tujuan belajar dan pembelajaran.




C. Prinsip-Prinsip Belajar
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Dalam perencanaan pembelajaran prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran.
Sangat banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli tentunya ada yang memiliki persamaan dan perbedaan. Berikut prinsip-prinsip yang dapat berlaku secara umum yang dapat kita pakai sebagai dasar upaya pembelajaran, baik bagi siswa untuk meningkatkan belajar maupun bagi guru untuk meningkatkan mengajarnya.

1.      Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar. (Grade dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono 2013) mengatakan tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian pada pembelajaran akan timbul pada siswa jika bahan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan membuat siswa perlu mempelajarinya lebih lanjut dan membakitkan motivasi untuk lebih mempelajarinya.
Disamping perhatian, motivasi juga mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang meneggakkan aktivitas seseorang            ( Dimyati Mudjiono 2013). Motivasi merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Selain itu juga merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Motivasi mempunyai hubungan erat dengan minat. Siswa yang mempunyai minat dengan bidang tertentu cenderung memusatkan perhatiannya demikian akan timbul motivasi untuk mempelajari dibidang tersebut.
Motivasi berkaitan erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Karena bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

2.       Keaktifan
Manusia adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksa oleh orang lain dan juga tidak bisa limpahkan kepada orang lain. Belajar dapat terjadi jika anak aktif mengalaminya sendiri. Seorang ahli mengatakan John Dewey bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus di kerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif itu datang dari dalam diri siswa sendiri. Guru hanya sekedar pembimbing dan pengarah.
Dalam setiap proses, siswa selalu menampakan keaktifanya itu beraneka ragam bentuknya. Baik dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misaInya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.

3.      Ketelibatan Langsung Atau Berpengalaman
Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Hal itu berarti bahwa belajar yang baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi juga harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
Dengan demikian belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah dan guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan intemalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan. Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Dalam pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati langsung tetapi menghayati, terlibat dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya, inilah yang dikatakan prinsip pembelajaran keterlibatan langsung. Maksudnya disini siswa dituntut untuk ikut aktif  terlibat langsung dalam proses belajar. Karena belajar harus dilakukan secara aktif baik individu maupun kelompok dengan cara memecahkan (problem solving). Tugas guru disini sebagai pembimbing dan fasilitator membantu siswa.

4.      Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, menginggat, mengkhayal, merasakan, berfikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut berkembang. Ada tiga teori yang menekankan pentingnya prinsip pengulangan. Yang pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa, kedua pengulangan untuk membentuk respon, dan ketiga pengulangan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.
Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi, misalnya siswa berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng, kendaraan berhenti ketika lampu Ialu lintas berwarna merah. Menurut teori ini perilaku individu dapat dikondisikan, dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah membentuk kebiasaan, mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta.


5.      Tantangan
Agar dalam diri anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan maka bahan ajar haruslah matang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip, yang menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsepnya sendiri akan menyenangkan bagi siswa.
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

6.      Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil apalagi hasil yang baik akan menjadi balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu tidak saja oleh penguatan yang baik tetapi juga yang tidak menyenangkan atau dengan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar (Gade dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono2013).
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong tuk belajar lebih giat. Di sini nilai buruk dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif. Di sini siswa mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan, maka penguatan negatif juga disebut escape conditioning, Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

7.      Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua siswa yang sama persis. Setiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, keperibadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa, karena perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru tidak semuanya terwujud dalam proses pembelajaran namun dapat menjadi gambaran bagaimana guru sebaiknya mempersipkan segala sesuatunya dengan maksimal demi mencapai suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan mendapatkan hasil yang baik. Perbedaan individual disebabkan oleh dua faktor, ialah faktor keturunan atau bawaan kelahiran, dan faktor pengaruh lingkungan. Kedua faktor ini memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa/peserta didik. Mungkin salah satu factor ada yang lebih dominan, namun tetap kedua faktor tersebut masing-masing berpengaruh, dan pada gilirannya ternyata tidak ada dua individu yang sama.



BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961) adalah :1. Prinsip Kesiapan (Readinees) Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Yang dimaksud dengan kesiapan siswa ialah kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar 2. Prinsip Motivasi (Motivation) Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan 3. Prinsip Persepsi Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.
Secara umum, prinsip-prisip belajar yaitu :1) Perhatian dan Motivasi 2) Keaktifan 3) Keterlibatan langsung atau pengalaman 4) Pengulangan 5) Tantangan 6) Balikan dan penguatan (law of effect) 7) Perbedaan individual.


3.2              Saran

            Sebagai seorang calon guru kita sebaiknya memahami apa saja asas-asas prinsip belajar dan pembelajaran agar kelak kita dapat menjadi guru yang baik, berkarakter dan berbotot untuk bisa memberikan ilmu kepada anak murid, bukan hanya guru yang datang hanya untuk memberi tugas tapi jadi guru yang bisa menjadi pencerah didalam kegelapan yaitu memusnahkan kebodohan dan menjadikan bangsa Indonesia berkarakter dan cerdas.



Daftar Pustaka

Modul perkuliahan teori belajar dan pembalajaran
http://techonly13.wordpress.com/2010/08/01/asas-asas-pembelajaran/
http://blog.unsri.ac.id/download1/15206.pdf
http://blog.tp.ac.id/pdf/tag/makalah-prinsip-prinsip-belajar-dan-pembelajaran.pdf


Komentar

Postingan populer dari blog ini

My lowest point in 2017